5 Tahun Menderita Hfs, Wajah Dan Jiwa Serasa Kembali
Saya adalah pengusaha bakery di Banjarmasin. Banyak masalah ketika masih kedutan dan merot juga repot saat menjual roti saya. Mana bisa jualan dengan muka merot, malah dikira nglirik-nglirik, timbul perasaan minder bertemu orang termasuk pelanggan. Saya juga enggak mau pergi ke pesta bahkan sempat ketika kedutan ini menyerang,lalu dibalas dengan kedipan mata seorang laki-laki, dikira saya genit dan main mata.Berbagai macam pengobatan saya jalani mulai tusuk jarum yang membuat kepala hingga lengan sakit semua, berbagai macam terapi, bahkan pergi ke Singapore untuk berobat dan ternyata dokter Singapore malah merujuk kembali ke Indonesia untuk bertemu dr.Sofyan.Setelah berkonsultasi, saya tidak langsung operasi, malah diminta untuk memantapkan hati terlebih dahulu, tetapi saya sudah banyak membaca tulisan-tulisan mengenai Hemifacial Spasm dan sudah yakin sekali dengan keputusan saya untuk operasi.Ketika masuk kamar operasi tidak ada sedikitpun rasa takut. Saya yakin akan sembuh, beberapa kerabat melarang untuk operasi, menunggu anak saya menikah bulan Oktober nanti takut terjadi apa-apa sehingga tidak bisa menghadiri acara pernikahan, bahkan ada yang kaget kenapa operasi di Surabaya. Ternyata apa yang saya rasakan setelah operasi memang benar, seketika setelah tersadar wajah rasanya ringan dan merot hilang dan saya cantik kembali, wajah dan jiwa saya serasa kembali setelah hilang selama 5 tahun.
Saya adalah pengusaha bakery di Banjarmasin. Banyak masalah ketika masih kedutan dan merot juga repot saat menjual roti saya. Mana bisa jualan dengan muka merot, malah dikira nglirik-nglirik, timbul perasaan minder bertemu orang termasuk pelanggan. Saya juga enggak mau pergi ke pesta bahkan sempat ketika kedutan ini menyerang,lalu dibalas dengan kedipan mata seorang laki-laki, dikira saya genit dan main mata.
Berbagai macam pengobatan saya jalani mulai tusuk jarum yang membuat kepala hingga lengan sakit semua, berbagai macam terapi, bahkan pergi ke Singapore untuk berobat dan ternyata dokter Singapore malah merujuk kembali ke Indonesia untuk bertemu dr.Sofyan.
Setelah berkonsultasi, saya tidak langsung operasi, malah diminta untuk memantapkan hati terlebih dahulu, tetapi saya sudah banyak membaca tulisan-tulisan mengenai Hemifacial Spasm dan sudah yakin sekali dengan keputusan saya untuk operasi.
Ketika masuk kamar operasi tidak ada sedikitpun rasa takut. Saya yakin akan sembuh, beberapa kerabat melarang untuk operasi, menunggu anak saya menikah bulan Oktober nanti takut terjadi apa-apa sehingga tidak bisa menghadiri acara pernikahan, bahkan ada yang kaget kenapa operasi di Surabaya. Ternyata apa yang saya rasakan setelah operasi memang benar, seketika setelah tersadar wajah rasanya ringan dan merot hilang dan saya cantik kembali, wajah dan jiwa saya serasa kembali setelah hilang selama 5 tahun.