11 Tahun Menderita Hfs

Bagi Liet Ingai, penderita Hemifacial Spasm (muka merot) sejak 1998 sungguh tidak mengenakkan dan menyiksa batin, dan baru menemukan kesembuhan sebelas tahun kemudian, tepatnya tahun 2009. "Tidak ada rasa sakit, tapi malu berulang-ulang karena saya dikira main mata dengan ibu-ibu," kata Liet karena perannya sebagai Pembantu Bupati Kab. Bulungan, Kalimantan Timur,  pada saat awal serangan menjabat  Kepala Bagian Kepegawaian.  Setiap kali pertemuan dengan ibu-ibu selalu memakai kaca mata hitam. "Satu-satunya yang menolong saat itu ya kacamata hitam, orang tidak melihat mata saya yang berkedip-kedip dan kedipan itu tidak mampu saya kendalikan," katanya sambil tersenyum mengenang peristiwa itu. Bila pertemuan di dalam gedung tidak mungkin memakai kacamata hitam, maka agar tidak dikira main mata maka ia jelaskan apa kondisi ini, tetapi juga bingung karena  selain jarang yang menderita wajah merot, ia juga tidak tahu apa yang sesungguhnya menimpa dirinya sehingga wajahnya merot. Awalnya hanya sering kedutan di mata,  lama-lama turun ke pipi dan mulut mencong dan mukanya tertarik sampai merot, wajah yang tertarik itu akan menjadi-jadi jika ia sibuk atau mendapat tekanan dalam pekerjaan. Upaya menemukan kesembuhan terus ia lakukan termasuk berobat ke Singapura. Dia mendapat informasi dari dokter di sana bahwa ada saraf terjepit antara tengkorak dan leher, dikatakan jika ingin sembuh maka dilakukan operasi, namun dokter itu juga mengatakan bahwa risiko operasi sangat besar.  "Saya bayangkan kalau benar terjepit seperti itu, ya memang saya rasa risikonya sangat besar,"   Berkali-kali harus ke Singapura suntik botox, tetapi itu hanya bertahan tiga bulan dan harus botox kembali, sampai akhirnya ada kerabat mengabarkan kalau di Surabaya bisa dilakukan cukup dengan operasi mikro tanpa dibongkar kepala seperti yang ia bayangkan sebelumnya.  “Setelah operasi hari itu juga saya sembuh, luka operasi kecil dibelakang telinga, tanpa nyeri. Sehari kemudian sudah pindah di hotel dan bisa jalan-jalan di Surabaya."   

Bagi Liet Ingai, penderita Hemifacial Spasm (muka merot) sejak 1998 sungguh tidak mengenakkan dan menyiksa batin, dan baru menemukan kesembuhan sebelas tahun kemudian, tepatnya tahun 2009.

"Tidak ada rasa sakit, tapi malu berulang-ulang karena saya dikira main mata dengan ibu-ibu," kata Liet karena perannya sebagai Pembantu Bupati Kab. Bulungan, Kalimantan Timur,  pada saat awal serangan menjabat  Kepala Bagian Kepegawaian. 

Setiap kali pertemuan dengan ibu-ibu selalu memakai kaca mata hitam. "Satu-satunya yang menolong saat itu ya kacamata hitam, orang tidak melihat mata saya yang berkedip-kedip dan kedipan itu tidak mampu saya kendalikan," katanya sambil tersenyum mengenang peristiwa itu.

Bila pertemuan di dalam gedung tidak mungkin memakai kacamata hitam, maka agar tidak dikira main mata maka ia jelaskan apa kondisi ini, tetapi juga bingung karena  selain jarang yang menderita wajah merot, ia juga tidak tahu apa yang sesungguhnya menimpa dirinya sehingga wajahnya merot. 

Awalnya hanya sering kedutan di mata,  lama-lama turun ke pipi dan mulut mencong dan mukanya tertarik sampai merot, wajah yang tertarik itu akan menjadi-jadi jika ia sibuk atau mendapat tekanan dalam pekerjaan.

Upaya menemukan kesembuhan terus ia lakukan termasuk berobat ke Singapura. Dia mendapat informasi dari dokter di sana bahwa ada saraf terjepit antara tengkorak dan leher, dikatakan jika ingin sembuh maka dilakukan operasi, namun dokter itu juga mengatakan bahwa risiko operasi sangat besar.  "Saya bayangkan kalau benar terjepit seperti itu, ya memang saya rasa risikonya sangat besar,"  

Berkali-kali harus ke Singapura suntik botox, tetapi itu hanya bertahan tiga bulan dan harus botox kembali, sampai akhirnya ada kerabat mengabarkan kalau di Surabaya bisa dilakukan cukup dengan operasi mikro tanpa dibongkar kepala seperti yang ia bayangkan sebelumnya.  “Setelah operasi hari itu juga saya sembuh, luka operasi kecil dibelakang telinga, tanpa nyeri. 

Sehari kemudian sudah pindah di hotel dan bisa jalan-jalan di Surabaya."   
Make Appointment